Menata Mindset Untuk Tetap Aktif Menulis

Oleh: Agus Siswoyo

Posting ini melanjutkan artikel mas Tri sebelumnya untuk terus menulis meski kesibukan offline berputar tak pernah henti. Saya yakin kebanyakan blogger mengalami hal ini. Termasuk juga saya.

Banyak diantara kawan-kawan profesional muda yang percaya bahwa kita dapat melakukan banyak hal saat berada di bawah tekanan. Misalnya, menyiapkan bahan presentasi evaluasi kerja tepat satu jam sebelum meeting diadakan.

Atau bagi seorang blogger terbiasa update artikel kalau sudah kena kritik blogger lain. Saat log in ke dashboard blog, pernahkah mendapat komentar seperti ini:

“Kok nggak ada posting baru mas? Penonton kecewa nih…”

“Menunggu tulisan baru kok seperti menanti datangnya gajian ya…”

“Apa kabar mas? Masih hidup ya…?”

Itu bagi mereka yang masih care terhadap perkembangan blogging kita. Kalau ketemu model blogger acuh tak acuh, jangan harap mendapat kritik dan saran. Bila tidak ada posting baru ya sudah, kabur ke blog lain yang lebih rajin update.

Sekarang coba introspeksi diri. Apakah Anda sering menulis artikel hanya kalau sudah dapat ‘semprotan’ saja? Jika jawabnya YA berarti karir ngeblog anda sudah di ambang kepunahan.

Perlu langkah-langkah penyelamatan nih. Salah satunya adalah memperbaiki pola pikir (mindset) anda. Berikut ini beberapa pemikiran yang patut Anda perhatikan:

1. Do it now!

Tidak ada manfaatnya menunda-nunda pekerjaan. Kita tidak akan pernah tahu apa yang terjadi satu menit ke depan. Apakah kita masih punya banyak kesempatan, atau justru kemalangan yang menimpa dengan bertubi-tubi. So, dapatkan momentum yang tepat dan bertindaklah sekarang juga. Tidak perlu menunggu hingga tiga hari untuk menulis artikel baru. Kalau ide datangnya saat ini, segera wujudkan dalam bentuk tulisan.

Investasi paling berharga dalam blogosphere adalah waktu. Oleh karena itu, pandai-pandailah memanfaatkan 24 jam waktu kita. Memboroskan banyak waktu untuk hal yang tidak produktif hanya memberikan kesenangan sesaat, plus hilangnya kesempatan emas untuk hal yang lebih berharga.

2. Feel free!

Bebaskan diri dari segala tekanan. Hal ini masih ada hubungannya dengan penjelasan yang pertama. Kalimat sederhananya seperti ini:

Karena saya dapat menulis lebih baik bila benar-benar memperoleh tekanan, maka saya akan menunggu sampai menit-menit terakhir. Keadaan ini akan memaksa saya untuk terus tetap menyalakan semangat dan berusaha sebaik mungkin.

Kalau mau jujur, kalimat di atas adalah salah satu bentuk penipuan terhadap diri sendiri. Pemikiran tersebut hanyalah alasan yang dipergunakan untuk menutupi kemalasan.

Percaya deh, tidak enak hidup dalam tekanan. Menulis artikel akan menjadi lebih bersemangat kalau kita merasa bebas, tidak ada satupun kekangan. Tidak peduli komentar miring dari blogger lain yang mengatakan artikel Anda kacangan, yang lebih utama adalah aktivitas menulis itu sendiri. Toh, kualitas content bisa diperbaiki seiring proses pembelajaran.

3. Be Yourself!

Jadilah diri Anda seutuhnya. Tidak perlu mengikuti karakter penulisan blogger bonek, preman blogger, dokter blogger, blogger remaja, blogger mesin diesel dan lainnya. Karakter setiap blogger adalah unik dan memiliki peluang yang sama untuk sukses. Bagus untuk blogger lain belum tentu cocok untuk Anda. Semua memiliki jalan yang berbeda-beda untuk mendapatkan kesuksesan.

Dalam hal originalitas tulisan, saya sungguh tidak menyarankan copy paste artikel blog lain. Tidak perlu memboyong semua kalimat di blog asal. Cukup pahami intisari pembahasan, lalu tuangkan lagi dalam versi Anda. Jangan lupa tambahkan backlink sebagai bentuk penghargaan atas jerih payah pemikirannya. Hal ini akan lebih beradab daripada mencuri karya orang lain.

Nah, itu dulu yang dapat saya bagikan dalam tulisan kali ini. Semoga kawan-kawan dapat mengambil manfaatnya. Tetap semangat menulis dan berkarya.

Happy Blogging, Hapy Life!

:loveindonesia:loveindonesia:loveindonesia